
Secara sistematis, buku ini terdiri atas delapan bab. Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang, urgensi, dan tujuan penulisan buku ini, serta menempatkan isu lingkungan dalam konteks spiritual dan sosial kontemporer. Bab II Dasar-dasar Teologis dan Filosofis, membahas landasan konseptual ajaran Buddha yang berkaitan dengan hakikat kehidupan, alam semesta, dan keterhubungan antara semua makhluk. Bab III Konsep dan Prinsip Ekoteologi Buddha, mengembangkan gagasan inti tentang ekoteologi dalam perspektif Buddhis, termasuk pemahaman tentang karma ekologis, keseimbangan kosmis, dan tanggung jawab moral manusia terhadap alam. Bab IV Prinsip Ekoteologi dalam Ajaran dan Praktik Buddhis, mengulas penerapan nilai-nilai ekologis dalam vinaya, sutta, dan praktik spiritual seperti meditasi, dana, dan kehidupan sederhana. Bab V Ekoteologi Buddha dan Isu Lingkungan Global, menyoroti relevansi ajaran Buddha terhadap problematika global seperti perubahan iklim, deforestasi, dan krisis air. Bab VI Pendidikan dan Transformasi Ekologis dalam Buddhisme, menekankan pentingnya pendidikan Buddhis dalam membentuk kesadaran ekologis serta strategi transformasi sosial berbasis nilai-nilai dhamma. Bab VII Model Penerapan Ekoteologi dalam Kehidupan Masyarakat, menawarkan model implementatif dalam konteks komunitas Buddhis, vihara, serta masyarakat luas, melalui praktik berkelanjutan dan pemberdayaan lingkungan. Akhirnya, Bab VIII Refleksi dan Penutup, menyajikan renungan akhir dan ajakan untuk menumbuhkan tanggung jawab kolektif demi terwujudnya harmoni antara manusia, alam, dan semua makhluk hidup.
Buku ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam ranah ekoteologi, yaitu kajian yang mengintegrasikan dimensi teologis, filosofis, dan etis dalam memandang lingkungan hidup. Melalui pendekatan Buddhis, ekoteologi tidak hanya berbicara tentang Tuhan atau manusia, melainkan juga tentang keberlangsungan semua makhluk (sabbe sattā bhavantu sukhitattā) dalam satu kesatuan ekologis yang saling bergantung (paṭiccasamuppāda).